GLOBAL WARMING
1. PENGERTIAN GLOBAL WARMING
Menurut
beberapa ahli ada beberapa pengertian tentang pemanasan Global (Global Warming)
diantaranya; Global Warming diterjemahkan sebagai Pemanasan Global.
Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya suhu rata-rata atmosfir, laut dan
daratan bumi (Anonim,2014). Pemanasan
Global adalah meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi sebagai akibat
meningkatnya jumlah emisi gas rumah Kaca di atmosfer. Menurut Budianto dalam
raja gukguk, dan Ridwan K (2001) perubahan iklim global sebagai peristiwa
naiknya intensitas efek rumah kaca yang terjadi karena adanya gas dalam bumi
(Anonim, 2014). Pemanasan Global adalah indikasi naiknya suhu muka bumi secara
Global (meluas dalam radius ribuan kilometer) terhadap normal atau rata-rata
catatan pada kurun waktu standar (ukuran Badan Meteorologi Dunia/WMO: minimal
30 tahun). Pemanasan global adalah
perubahan unsur-unsur iklim (suhu, tekanan, kelembaban, hujan, angin) secara
global terhadap normalnya.
Rumah
kaca merupakan kondisi yang menyerupai akibat yang ditimbulkan dalam rumah kaca
terjadi pula dalam bumi ini, yaitu terperangkapnya energi dalam permukaan bumi
oleh konsentrasi gas-gas dalam lapisan atmosfer. Dan ketika bumi meradiasikan
kembali energi yang diterimanya ke luar angkasa, sebagian dari energi matahari
yang masuk ke bumi, terperangkap dalam permukaan bumi akibat terhalang oleh
gas-gas dalam atmosfer seperti uap air dan karbondioksida.
2.
PENDAPAT TENTANG GLOBAL
WARMING
Pemanasan global
mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan bio-geofisik (seperti
pelelehan es di kutub, kenaikan muka air laut, perluasan gurun pasir,
peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim, punahnya flora dan fauna
tertentu, migrasi fauna dan hama penyakit, dsb). Temperatur rata-rata global
pada permukaan Bumi telah meningkat 0.18 °C selama seratus tahun terakhir.
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, “sebagian
besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20
kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca
akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Akibat-akibat pemanasan
global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser dan
punahnya berbagai jenis hewan. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di
dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada
pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.
Beberapa pendapat tentang
global warming diantaranya
a. Prof. Mojib Latif
Pada konferensi "Scientific Consensus" tentang Pemanasan Global yangdiakibatkan
perbuatan manusia, Latif mengakui bahwa Bumi ini ternyata tidak mengalami
pemanasan selama hampir satu dekade. Menurutnya, sepertinya kita akanmemasuki
masa "Satu atau dua dekade dimana suhu bumi akan mendingin". Teori
pemanasan global Al Gore menyebutkan bahwa samudera Atlantik danPasifik akan
menyerap suhu panas yang terkurung di bumi yang diakibatkan oleh peningkatan
jumlah karbondioksida hasilaktivitasmanusia. Penyerapan ini akanmenyebabkan
atmosfer dan daratan menjadi panas.Namun, Prof Latif menyatakandengan jelas
bahwa Atlantik utara malah menjadi dingin. Dan mungkin akan terusmendingin
hingga 20 tahun yang akan datang. Ini jelas bertentangan dengan pandangannya
sebelumnya yang menyatakan bahwa bumi akan memasuki suhumematikan pada tahun
2100.Pernyataan Prof. Latif sebenarnya juga telah diteguhkan oleh dua tim
ilmuwan dariJerman dan Amerika. Menurut mereka pemanasan global saat ini sedang
terhenti,namun akan berlanjut lagi suatu saat.Prof. latif adalah ilmuwan
terbaru yang bergabungdengan banyak ilmuwan lain yang meragukan adanya
pemanasan global yangdiakibatkan oleh manusia.
b. Chris de Freitas
Chris de Freitas, Associate Professor, Fakultas
Geografi, Ilmu Lingkungan danGeologi, Universitas Auckland mengatakan dalam
sebuah artikel surat kabar 2006: "Ada bukti dari pemanasan global, tapi
tidak mengkonfirmasi bahwa karbon dioksidayang menyebabkan. Iklim selalu
mengalami pemanasan atau pendinginandan ada teorivariabilitas alami pemanasan.
Untuk mendukung argumen bahwa karbon dioksida yangmenyebabkan itu, bukti harus
membedakan antara disebabkan manusia dan pemanasanalami sampai sekarangbelum
dilakukan.
c. StevenMilloy
Milloy berkata bahwa pemanasan global adalah "Ibu
dari segala ilmu pengetahuansampah".Ia merujuk kepada perubahan-perubahan
suhubumi yang terjadi secaraalamiah tanpa campur tangan manusia.Ia juga merujuk
kepada protokol Kyoto yangdianggapnya sebagai suatu lelucon. Protokol ini
bertujuan untuk mengurangi emisi gaskarbon dunia menjadi 8% pada tahun 2012. 8%
adalah level emisi pada tahun 1990.Dengan menggunakan data yang disediakan oleh
mereka yang mempromosikanProtokol Kyoto, jika setiap negara meratifikasi
protokol tersebut, temperatur global rata-rata hanya akan berkurang sekitar
0,0015 derajat centigrades. Pada level ini, dibutuhkan667 tahun dan $100
Trilyun untuk menurunkan suhu bumi sebanyak 1 derajatcentrigades.Ketika manusia
dianggap sebagai kambing hitam penyebab pemanasan global, EPA(Environmental
Protection Agency) memperkirakan bahwa 25% emisi gas metana yangdilepas ke
Atmosfer berasal dari kotoran ternak.Bukan hanya itu, para ilmuwankemudian
menemukan bahwa perubahan suhu bumi ternyata disebabkan oleh peningkatan
aktifitas badai matahari, peningkatan aktivitas gunung api bawah laut,
dansistem arus laut yang kompleks.Trend penurunan suhu global terjadi sejak
1998. Data terbaru Juni 2009 menunjukkan Suhu bumi mengalami penurunan sebanyak
74 derajatFahrenheit sejak Gore merilis "An Inconvenient Truth" pada
tahun 2006.
d. David Douglass
David Douglass, profesor fisikazat padat, Departemen Fisika
dan Astronomi,Universitas Rochester telah mengatakan dalam sebuah papertahun
2007 di InternationalJournal of Klimatologi: "Pola yang diamati dari
pemanasan, membandingkan tren suhu permukaan dan atmosfer, tidak menunjukkan
karakteristik yang berkaitan dengan efek
pemanasan rumah kaca.Kesimpulan yang tak terhindarkan adalah bahwa
kontribusimanusia tidak signifikan da;ammeningkatkan karbon dioksida dan gas
rumah kacalainnyabahkanhanya sedikit kontribusi yang pantas diabaikan.
Beberapa Penyebab Global
Warming
Perlu anda ketahui bahwa suhu rata-rata permukaan di bumi ini
meningkat 0.74 ± 0.18 °C dalam waktu 100 tahun terakhir ini. Kenapa ini bisa
terjadi? Berikut adalah beberapa penyebab utama terjadinya Global Warming:
1. Efek Rumah Kaca
Semua sumber energi yang ada di bumi ini berasal dari energi
Matahari yang sebagian besar berupa radiasi gelombang pendek. Ketika energi
tersebut dampai di Bumi, ia akan berubah menjadi panas yang bisa menghangatkan
bumi. Namun tidak semua panas yang sampai di bumi akan diserap, sebagian lagi
akan dipantulkan kembali ke luar angkasa. Namun sebagian dari panas yang
dipantulkan ini tetap terperangkap di dalam atmosfer bumi karena menumpuknya
gas rumah kaca (Karbon Dioksida, Metana, Sulfur Dioksida dan uap air). Hal ini
terjadi karena gas-gas tersebut mampu menyerap dan memantulkan energi panas
dalam bentuk radiasi gelombang yang dipancarkan bumi. Akibatnya energi panas
tadi akan terus tersimpan di permukaan bumi. Proses ini terus terjadi dari
waktu ke waktu, dan akibatnya suhu rata-rata permukaan bumi pun terus
meningkat.
2. Efek Umpan Balik
Salah satu penyebab Global Warming adalah adanya efek umpan balik.
Contoh terjadinya efek umpan balik ini adalah pada proses penguapan air.
Meningkatnya suhu rata-rata permukaan bumi serta lautan akan menyebabkan
meningkatnya penguapan air ke atmosfer. Seperti yang sudah disebutkan di atas tadi,
uap air sendiri termasuk gas rumah kaca yang memicu terjadinya Global Warming.
Ini mengakibatkan pemanasan akan terus menerus berlangsung dan menambah uap air
di atmosfer hingga kesetimbangan konsentrasi uap air tercapai.
3. Variasi Matahari
Beberapa Ilmuan berpendapat bahwa variasi dari matahari, yang
kemudian diperkuat oleh efek umpan balik dari awan, mampu memberikan kontribusi
dalam pemanasan global saat ini. Aktivitas matahari yang meningkat dapat
menyebabkan meningkatnya suhu stratosfer (salah satu lapisan di atmosfer).
Fenomena variasi matahari serta aktivitas gunung berapi di berbagai belahan
bumi ini diperkirakan telah menyebabkan efek pemanasan sejak era pra-industri
sampai tahun 1950, serta menimbulkan efek pendinginan sejak th 1950.
Dampak Global Warming
Para ilmuwan telah menggunakan berbagai teknologi yang canggih
untuk mempelajari global warming. Berdasarkan berbagai analisa, para ilmuwan
telah memperkirakan beberapa dampak global warming yang terjadi di bumi.
Berikut adalah beberapa dampak global warming tersebut:
1. Iklim Tidak Stabil
Ilmuwan memperkirakan, selama proses global warming berlangsung
bagian utara bumi akan memanas lebih cepat dibandingkan daerah lain. Hal ini
menyebabkan banyak gunung es mencair dan daratan di daerah tersebut akan
mengecil. Es yang terapung di perairan utara tersebut pun akan berkurang.
Akibatnya, daerah yang dulunya mengalami hujan salju ringan, mungkin beberapa
waktu yang akan datang tidak akan mengalaminya lagi akibat global warming.
2. Meningkatnya Permukaan Laut
Ketika suhu atmosfer meningkat, suhu lapisan permukaan laut juga
ikut meningkat. Akibatnya, volume air laut akan meningkat karena efek anomali
air dan tinggi permukaan laut pun semakin meningkat. Selain itu sebagai akibat
dari global warming, telah banyak es di kutub yang mencair (terutama di sekitar
Greenland). Mencairnya es tersebut juga mampu memperbesar volume air laut di bumi.
Selama
abad 20, tinggi permukaan air laut di seluruh dunia telah naik sekitar 10 – 25
cm. Ilmuwan juga telah memprediksi bahwa pada abad ke-21 tinggi permukaan lau
akan terus naik sekitar 9 – 88 cm.
3. Peningkatan Suhu Global
Kebanyakan orang mungkin berpikir bahwa bumi yang lebih hangat
mampu menghasilkan lebih banyak berbagai macam hasil pangan dari sebelumnya,
namun kenyataanya hal tersebut tidak berlaku samadi semua tempat. Bagian
selatan Kanada misalnya, daerah tersebut memang akan mendapatkan keuntungan
dengan curah hujan yang lebih tinggi akibat menghangatnya bumi karena musim
tanam akan menjadi lebih lama. Namun di lain pihak, berbagai lahan pertanian
semi kering di wilayah Afrika mungkin akan mengalami kerugian yang besar akibat
kurangnya air irigasi jika suhu global terus meningkat.
4. Gangguan Ekologis
Akibat pemanasan global, binatang di alam liar lebih memilih untuk
bermigrasi atau pindah ke arah kutub atau ke pegunungan mencari tempat yang
lebih dingin. Tumbuhan pun akan merubah arah laju pertumbuhannya guna mencari
habitat baru. Namun migrasi ini akan terganggu oleh pembangunan yang dilakukan
manusia di habitat alami mereka. Hewan yang bermigrasi ke arah kutub namun
kemudian terhalangi oleh kota-kota maupun lahan pertanian mungkin akan mati
3. CARA PENCEGAHAN GLOBAL WARMING
Global warming merupakan hal yang
sangat krusial dan juga urgen. Kerusakan yang ditumbulkan oleh pemanasan suhu
ini bukan hanya satu atau dua oranisme melainkan semua unsur yang ada di bumi.
Karena itu, persoalan global warming merupakan permasalahn semua penduduk bumi
bukan hanya aktivis lingkungan saja. Saat ini, tanda-tanda global warming bisa
diamati dengan jelas. Salah satunya adalah suhu yang semakin meningkat, musim
yang tak bisa diprediksi lagi dengan pola, cuaca ekstrim, es di kutub yang
mulai perlahan mecair dan masih banyak lagi lainnya. Global warming ini kurang
lebih disebabkan oleh ulah manusia. Ada banyak tindakan berorientasi pada
keuntungan yang membahayakan bumi. Langkah taktis untuk mengurangi gejala ini
mutlak dilakukan. Ada banyak hal cara mengatasi global warming. Para
Klimatologists sedang mempelajari cara untuk mencegah pemanasan global (global
warming). Diantaranya membatasi emisi gas CO2 dan penyerapan karbon-karbon baik
mencegah karbon dioksida memasuki atmosfer atau penyerapan CO2 sudah ada.
Pembatasan Emisi Gas CO2.
Dua cara yang efektif untuk membatasi emisi gas CO2 adalah menggantikan
bahan bakar fosil dengan sumber energi yang tidak menghasilkan CO2, dan
menggunakan bahan bakar fosil lebih efisien. Pengertian dari bahan bakar fosil
adalah bahan bakar yang diambil dari dalam bumi merupakan hasil pengendapan dan
pembentukan dalam waktu berjuta-juta tahun.
Sumber energi alternatif yang tidak menghasilkan CO2 seperti tenaga angin,
sinar matahari, energi nuklir, dan gas bumi. Perangkat yang dikenal sebagai
turbin angin dapat mengubah energi angin menjadi energi listrik. Sel surya
dapat mengkonversi sinar matahari menjadi energi listrik, dan berbagai alat
dapat mengkonversi energi matahari menjadi panas yang bermanfaat. Pembangkit
listrik tenaga panas bumi mengubah energi gas bumi bawah tanah menjadi energi
listrik.
Bila dihitung secara ekonomis
pemanfaatan sumber energi alternatif lebih mahal untuk digunakan dibanding
dengan bahan bakar fosil. Namun, penelitian terus dilakukan untuk mencari cara
yang lebih efisien mengurangi biaya penggunaan energi alternatif tersebut.
Hemat Bahan Bakar.
Emisi gas CO2 bisa
dikurangi jika mobil dan truk menggunakan bahan bakar lebih efisien. Beberapa
ilmuwan dan insinyur yang terus meneliti menciptakan mesin yang bekerja dengan
bahan bakar yang lebih efisiensi. Penemu lain yang mengembangkan perangkat
untuk menggantikan sistem pembakaran mesin atau menggunakan mesin yang lebih
kecil untuk mencegah pemanasan global. Sebuah Mobil dikenal dengan nama
"Hibrid" telah memasuki pasaran. Sebuah mobil "Hibrid"
memiliki semua komponen dari sebuah mobil baterai yang digerakkan listrik
biasanya menggunakan mesin bensin berukuran kecil. Sel Surya merupakan
perangkat yang dapat mengubah energi kimia menjadi energi listrik, dan dapat
digunakan dalam mobil masa depan.
Gunakan Bola Lampu Neon
Memang cahaya lampu pijar
jauh lebih apik ketimbang lampu neon. Hanya saja, energi yang digunakan lampu
yang serupa cahaya bulan ini sangat tinggi jika dibandingkan neon. Pemborosan
energi tentu berbahaya bagi bumi.
Jangan Gunakan Screen
Saver
Tahukah Anda bahwa screen
saver pada laptop atau komputer Anda bisa memicu meningkatnya produksi zat
emisi yang berperan mempercepat pemanasan global? Iya, ini bukan isapan jempol.
Screen saver pada komputer menggunakan energi juga mengeluarkan emisi Co2.
Jadi, lebih baik shut down jika Anda tak menggunakan laptop atau komputer
ketimbang mengaktifkan screen saver.
Memilih Pupuk Organik
Pupuk non-organik bisa
menimbulkan GRK atau Gas Rumah Kaca jauh lebih besar ketimbang Co2. Terlebih
jika pupuk non organik tersebut mengandung nitrogen yang akan diuran menjadi
N20. Berbahaya! Gunakan pupuk organik saja. Selain sehat juga aman bagi bumi
kita.
Rajin Menanam Pohon
Siapapun pasti tahu bahwa
pohon merupakan penjaga bumi yang terbaik. Mereka diberi kemampuan unntuk
mendaur ulang udara sehingga lebih segar, menjaga kesehatan bumi serta menjadi
pengunci tanah sehingga bencana semisal longsor bisa dihindari. Tanamlah
pepohonan semisal bamboo seba ia memiliki kemampuan menyerap co2 4 kali lebih
besar ketimbang jenis pohon lainnya.
SUMBER REFERENSI